Surat Untuk Mantan


Tulisan ini diikutesertakan untuk lomba #suratuntukruth novel Bernard Batubara


Untuk kamu yang sempat mengisi beberapa waktu bagian dari hidupku...

Hai! Apakabar?? Bagaimana kuliahmu? Ah, rasanya sudah lama sekali ya kita saling tak bersua. Ku harap semuanya baik-baik saja dinegeri jiran sana. Bagaimana kabar kekasihmu? Aku sudah mengira kau pasti akan temukan yang lebih baik dari aku.

Setiap kejadian-kejadian yang pernah kita lewati masih tersimpan rapi diingatanku. Aku tak mau menghapusnya, terlalu indah. Hehehe. Setiap kali mengingat kejadian Maret tahun lalu rasanya aku ingin sekali terus mengeluarkan kata "maaf", karena memang aku yang salah.

Katamu aku menambah daftar sakit yang tergores dihatimu, maaf ya. Pada dasarnya, tak pernah terbesit sedikitpun niat untuk membuat siapapun sakit pada saat itu, apalagi kamu. Ah, sudahlah. Kita tinggalkan saja obrolan tentang kenangan-kenangan pahit itu, masih ada banyak hal manis yang lebih enak untuk diperbincangkan kembali.

Singkatnya waktu pendekatan kita saat itu ternyata berpengaruh pada singkatnya hubungan kita. Tapi tak mengapa, aku begitu menikmati apa yang telah kau sajikan untuk beberapa waktu itu. Aku tak pernah melupakan obrolan-obrolan tengah malam yang ngalur-ngidul itu, sekali lagi, aku menikmatinya.

Saat itu jarak kita terlalu jauh ya, jadi, yang kita bisa lakukan untuk menghabiskan waktu berdua ya cuma alakadarnya saja. Ku kira aku bisa tahan mengahadapi jarak, karena katamu kita pasti bisa melaluinya berdua, tapi ternyata kita nggak bisa ya. 

Terimakasih untuk waktu yang telah kamu sisihkan saat itu. Terimakasih juga sudah memperkenalkan aku dengan berhubungan jarak jauh. Semoga cita-cita yang pernah kau ceritakan padaku bisa tercapai yaaa...

Semoga kita bisa bertemu kembali suatu saat nanti! 

Salam rindu, orang yang pernah menjalin hubungan yang katamu 'unik' itu.

 

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.