Kucinta Kau Apa adanya

Punten, kali ini saya bakalan ngeposting tentang segelintir imajinasi saya yang saya tuangkan dalam bentuk cerpen apa adanya hahaha.. cerpen ini cuma hayalan saya aja, tapi saya juga terinspirasi oleh pasangan Naga Lyla & Feby. Makanya saya pake nama mereka dicerpen inii, maaf kalo cerpennya jelek teman-temaann.. ;)

starting my cerpen...

****
Judul : Kucinta Kau Apadanya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 19.30 namun Naga belum juga tiba, “Kemana sih nih orang, ngaret mulu bisanya!” gerutuku.

Tiba-tiba ada sebuah chat dari bbm (blackberry messenger), ku buka dan ternyata dari Naga yang berisi “Maaf Ay, mungkin aku agak telat jalanan macet banget niih ”. Aku hanya tersenyum kecut, “Itu mulu alasannya..” ucapku kesal.

Tak lama kemudian ia tiba dengan mobil Honda jazz silver miliknya. “Maaf Ay, telaat..” ucapnya seraya menunduk. Aku hanya diam sambil sedikit autis dengan handphone. “Kamu marah ya? Aku minta maaf, janji deh ini untuk terakhir kalinya aku telat. Sueerr!” ujarnya. Dan ntah kenapa kata “untuk terakhir kalinya aku telat” begitu membekas di hatiku. Naga memang sudah sering telat, tapi setiap dia memohon maaf ia tak pernah berkata seperti itu. Karena ia tau ia takkan bisa menepati janji itu. Tapi kini ia mengucapkannya.

Satnight (Saturday night) kali ini kami jalani seperti satnight-satnight sebelumnya. Meskipun kata “untuk terakhirnya aku telat” masih saja melekat dibenakku. Esok Naga akan pergi keluar kota, tetapi ia tak bisa menentukan sampai kapan ia akan disana. Dia hanya menyuruhku untuk sabar menunggu dan berdoa semoga secepatnya ia kembali.

Pagi telah datang, handphone ku bergetar ”1 new message”, sebuh sms masuk dari Naga. “Ay, aku udah mau berangkat nih, doain ya. Mudah2an selamat sampe tujuan ”. Ku balas pesan singkat itu “Amiiinn.. doaku menyertaimu sayaang :* :*  cepat pulaang aayy”.

Hari sudah malam, Naga tak ada mengontakku sejak tadi pagi. Akupun tak berani mengontaknya, takut mengganggu konsentrasinya menyetir. Terduduk aku di tepi ranjang kamarku, ku lihat kesekeliling begitu banyak pajangan foto aku dengan Naga. Beberapa diantaranya tampak sangat unik. Aku sangat suka dengan sebuah foto yang kami ambil di pantai Lombok pada liburan setahun yang lalu. Dengan suasana yang romantis kami berfoto meski ada sebuah tragedi kecil saat pengambilan foto.

Mungkin sekarang waktunya aku tidur, setelah tadi asyik menikmati nostalgia seorang diri. Malam juga semakin larut, jam menunjukkan pukul 23.32. Mataku masih belum bisa terpejam, tiba-tiba pikiranku tertuju pada Naga. Tampaknya aku mulai merindukannya.

Ketika mataku sedikit tertutup handphoneku bergetar dan memaksaku untuk kembali membuka mata. Sebuah sms masuk dari Naga. “Tumben si ay sms malem-malem begini” ucapku sembari membuka pesan itu. Dan saat mulai membaca aku terkejut, dan lagi ada yang berubah dari sms biasanya. Kata-katanya begitu menyentuh. “Cintaku ini hanya tercipta untukmu, rangkaian kata yang kutulis ini ada karenamu. Hanya kamu Feby. Maaf jika selama ini kamu sering bete & marah sama aku. Itu semua semata hanya caraku yang salah dalam menunjukkan betapa aku sayang & cinta sama kamu. I will always love you :*”

Aku tersentak kaget, betapa aneh sikap naga pikirku. Yang ku tahu dia bukanlah tipe lelaki yang pandai menggombal, namun perkataannya kali ini benar-benar menyentuh. Aku membalas sms itu “Gombal ya kamuuu :D ciuumm niiih :* hahaha”. Tak lama datang kembali balasan dari Naga “Tak ada yg perlu di gombalkan ay, it’s true :* you’re my the best  maaf ya kalo aku sering ngecewain kamu ;)”. Dan lagi perkataannya berbeda, aku merasa benar-benar ada yang mengganjal dengan sigap aku menjawab “Yes love :* me too” itu lah pesan terakhir dariku dan Naga tak ada membuat balasan lagi.

***
Nada dering handphone ku sukses membuat ku terbangun dari mimpi indah ku. Dengan nyawa yang belum berkumpul seutuhnya, ku angkat telpon itu tanpa melihat nama penelpon…

“Hallo..”
“Hallo.. Feb, gawat Feb.. Gawaatt !!”
“Ini siapa??” kataku dengan nada bingung.
“Oh My God.. Ini gue, Arlan..!!”
“Ooh.. hehehe maaf Lan.. ada apa sih tengah malem gini nelpon?? Tumben deh..” jawabku santai.
“Barusan gue di telpon pihak rumah sakit, katanya Naga kecelakaan.” Nadanya menekan.
“Hahhh??? Serius Lan?? Ya Allah, terus gimana dong ini sekarang?? Bingung gue, Sumpaah!!” dadaku sesak, mata yang tadi terasa berat saat dibuka sekarang terbelalak lebar.
“Udah-udah.. Lo yang sabar yaa. Gue otw ke rumah lo nih, ntar kita berangkat bareng kesana. Udah yaa lo nggak usah nangis, banyak-banyak doa aja..”
“Tuut… tuuutt..” sambungan telepon terputus.

Kini hatiku terasa tersayat-sayat. Air mataku tak hentinya mengalir. Hingga tak lama Arlan pun tiba. Ia merangkulku hingga ke dalam mobil. Sepertinya ia mengerti bagaimana perasaanku sekarang. Arlan terus berusaha menenangkanku sepanjang perjalanan. Karena takut mengganggu konsentrasinya menyetir maka kukatakan kalau aku baik-baik saja.

Tak lama, kami pun sampai dirumah sakit dimana Naga dirawat. Kulihat orang tua Naga sudah tiba duluan dan tampak mengunggu jawaban dari dokter. Segera aku menyambangi ibunda Naga yang terus menangis, ku coba menenangkan beliau walau sebenarnya aku sendiri belum mampu menenangkan jiwaku.

Dokter masih belum keluar dari ruangannya. Batinku terus menjerit menyerukan nama Naga bersamaan dengan air mata yang terus menggenang di pipiku. Arlan yang sedari tadi menenangkan orang tua Naga dan sesekali melirik kearahku serolah memberi kode supaya aku tenang.

Arlan lah kini yang menjadi penguat kami semua disini, didepan ruang ICU. Mulai kurasakan keterkaitan keanehan tadi dengan kejadian ini. Tapi aku masih tetap berharap Naga bisa kembali pulih.

Selang beberapa waktu kemudian dokter keluar dari ruangannya. Kami semua tak sabar menanti penjelasan dokter, namun ternyata dokter hanya mengambil perwakilan dari kami saja untuk bicara lebih serius di ruangan kerjanya. Aku dan Ayah dar Naga yang diminta untuk mendengar penjelasan dokter.

Dokter mempersilahkan kami duduk tepat di seberangnya. Kami mulai memasang muka serius, dokter pun mulai berbicara…

“Alhamdulillah nyawa Naga masih bisa kita tolong hingga saat ini. Namun terjadi sedikit gangguan di syaraf kaki kanannya, yang membuat sang kaki harus mati rasa atau lumpuh..” dokter menghentikan pembicaraanya.

Tubuhku terasa lemah sesaat setelah mendengar perkataan sang dokter.

“Apa tidak ada cara untuk membuatnya kembali pulih dok? Tolonglah dok, saya tidak mau anak saya satu-satunya menjadi cacat..” pinta Ayah Naga. Ku hanya mengangguk-angguk menyetujui pintanya.

“Maaf Pak, kami tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Kami sudah berusaha sebisa kami, tapi tetap hasilnya seperti ini. Saya harap Bapak dan keluarga dapat menerima semua ini.”

Aku terdiam dalam larutnya kesedihan. Rasanya aku tak mampu lagi menopang tubuhku.

***
Waktu berjalan dengan cepatnya, Naga dengan kondisinya yang sekarang mulai mengutip semangatnya yang sempat gugur. Feby dengan kesetiaan cintanya rela menjadi pendamping hidup Naga hingga akhir hayatnya. Karena itulah janjinya pada dirinya sendiri sejak ia berkomitmen untuk menjalin hubungan yang serius dengan Naga.

Beruntungnya Naga memiliki istri seorang Feby yang tetap ada di sampingnya. Yang dengan ikhlas merawat Naga, karena Feby yakin hanya Naga yang ditakdirkan Tuhan untuk hidup bersamanya.

Lebih Dari Bintang 141011

Alhamdulillah.. akhirnya bisa ngeblog lagiii, hehe.. mau ngucapin beriburibu terimakasih kepada allah swt yang udh ngasih gue nikmat yang luar biasa hingga akhirnya bisa ketemu LYLAAA lagiiii !!!

sebelumnya juga mau ngucapin big thanks to my father, kalo gak ada beliau gak mungkin semuanya terjadi.. big thanks juga buat mas yus dari alfarecords yang udah ngasih kesempatan untuk ketemu Lyla. Big thanks buat mas gembok yang udah mau d repotin, d telponin sanasini.. buat Lyla band thx for the time guys, I believe we can meet together again.

ini bener2 surprise buat saya, bener2 gak nyangka kalo saya yg kepilih buat ketemu eksklusif bareng LYLA. awalnya saya iseng2 kirim email, itung2 buat berbagi cerita aja. eh gak taunya malah email saya kepilih.

waktu itu sore, baru aja pulang sekolah. baru ngelus2 kasur dan tiba2 hape bunyi. bingung ngeliat yg nelpon nomor asing langsung aja gue angkat dan gak taunya itu telpon dari mas yus yang bilang kalo gue kepilih buat ketemu LYLA. langsung aja deh lutut gue lemes banget, untung nggak pingsan yee-_-

berbagai cara gue usahain supaya bisa ikutan dan akhirnya berhasil sampe gue ketemu LYLA di mostfm medan. menuju kesitu juga gak gampang, suer deh. sebelum nyampe tiba-tiba medan hujan sederas-derasnya, dan beruntung hujannya gak tahan lama.

dari mostfm langsung lanjut malemnya ketemu di selecta medan, disitu juga seru bangeeettt. untuk pertama kalinya bisa nonton live perfomance LYLA. yah pokoknya bener2 momen yang tak terlupakan.

lanjut lagi di hari terakhir ketemu di bc lylaku medan. disitu kita gak banyak ngobrol karena emang waktunya mepet banget, gak sempet juga ngucapin salam perpisahan dari hati ke hati *jjaaaahhhh lebay

once more, i want say big big big thanks to mas yus, mas gembok, bang naga, bang dennis, bang fare, bang dharma dan bang amec.. maaf kalo saya merepotkan kalian semuaa... hope we can meet together again, someday ;) miss uuuu all :*
Diberdayakan oleh Blogger.