HappyBirthDay Dennis LYLA

Yeaaayyyy... Happy BirthDay My Big Inspiration Dennis Rizky "Lyla"
Sehat dan Sukses selalu brotheerrrr!!!
All the best wishes for you..

I have a special video birthday for you. Maybe ini terlihat biasa banget, tapi perjuangan dalam membuat video itu hingga akhirnya bisa ada di youtube cukup melelahkan. Rela begadang demi nunggu upload-an video selelsai ke youtube. Itu semua demi video. I hope you can watch this video >> http://www.youtube.com/watch?v=lBi6zg4iqM8

Let me be what I like

Mungkin sebagian orang yang mengetahui kecintaan saya terhadap Lyla Band akan berfikir kalau saya gila. Terkadang saya juga berfikiran seperti itu, namun entah mengapa walau saya tahu kalau itu salah satu hal gila tapi tetap saja saya melakukannya.

Terkadang saya suka masuk kedalam dunia absurd, dunia hayalan yang tak akan pernah ada namun hal absurd itu tak jauh-jauh dari mereka, Lyla Band.
Sejak awal saya mengenal mereka secara lebih dalam, banyak hal yang bisa saya jadikan panutan untuk terus berjalan didunia yang tak tahu entah kapan akan berakhir.

Saya menyebut mereka My Big Inspiration. Setiap apa yang saya lakukan selalu dapat dihubungkan dengan mereka, walau saya tahu itu hanyalah tipu daya pikiran saya untuk membuatnya tampak mudah.

Saya berani beranggap bahwa mereka termasuk orang-orang famous yang sering saya sebutkan dalam doa, dalam mimpi, dalam hati dan dalam apapun. Jangan terkejut teman, itulah saya. Susah untuk melepas keburukan ini. Saya dapat mencintai sesuatu secara berlebihan, namun insyaAllah saya tetap akan mengutamakan Tuhan dan orang tua.

Saat ini saya hanya ingin berbagi pandangan tentang kehidupan saya sendiri. Agak aneh memang saya menilai apa yang saya lakukan, ya mungkin intropeksi diri. Saya tidak tahu apa yang saya tulis ini salah atau benar, bagus atau tidak, aneh atau monoton, tapi yang jelas itu lah saya. *apa ini, makin ngawur nulisnya*

Satu hal yang dapat membuat saya bertahan dikeadaan ini, support dari teman-teman yang sepertinya mengerti betul apa yang saya rasakan *mungkin karena sesame ABG kali yaakk.. aeehh matee*. Kalau ditanya bagaimana dengan orang tuaaa.. eeuummm.. saya juga tidak tau, menurut saya mereka kumat-kumatan. Kalau moodnya lagi bagus, semuanya terlihat indah. Jangan kau tanya jika unmood, yang ada hanya ceramahan yang akhirnya ngalur-ngidul.

Saya mengagumi mereka bukan hanya personil saja, bukan hanya yang terlihat saat mereka perform. Namun juga orang-orang dibalik kesuksesan setiap performance mereka didepan halayak ramai. Saya mengagumi mereka, mereka yang disebut “Awak Panggung”. Mungkin rasa kagum saya agak sedikit lebih terhadap mereka, mereka orang-orang dibalik Lyla. Saya yakin tak kan ada kata “awesome” yang terlontar jika tidak ada mereka. “Man Behind The Stage” saya suka kata-kata itu.

"I am a common man, the same as another. Who likes things that really absurd. Thank you for taking me to a different world, that will not ever got anywhere else. Thank you for all the inspiration that you circulate. To me there's nothing more beautiful than admire you."

Kucinta Kau Apa adanya

Punten, kali ini saya bakalan ngeposting tentang segelintir imajinasi saya yang saya tuangkan dalam bentuk cerpen apa adanya hahaha.. cerpen ini cuma hayalan saya aja, tapi saya juga terinspirasi oleh pasangan Naga Lyla & Feby. Makanya saya pake nama mereka dicerpen inii, maaf kalo cerpennya jelek teman-temaann.. ;)

starting my cerpen...

****
Judul : Kucinta Kau Apadanya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 19.30 namun Naga belum juga tiba, “Kemana sih nih orang, ngaret mulu bisanya!” gerutuku.

Tiba-tiba ada sebuah chat dari bbm (blackberry messenger), ku buka dan ternyata dari Naga yang berisi “Maaf Ay, mungkin aku agak telat jalanan macet banget niih ”. Aku hanya tersenyum kecut, “Itu mulu alasannya..” ucapku kesal.

Tak lama kemudian ia tiba dengan mobil Honda jazz silver miliknya. “Maaf Ay, telaat..” ucapnya seraya menunduk. Aku hanya diam sambil sedikit autis dengan handphone. “Kamu marah ya? Aku minta maaf, janji deh ini untuk terakhir kalinya aku telat. Sueerr!” ujarnya. Dan ntah kenapa kata “untuk terakhir kalinya aku telat” begitu membekas di hatiku. Naga memang sudah sering telat, tapi setiap dia memohon maaf ia tak pernah berkata seperti itu. Karena ia tau ia takkan bisa menepati janji itu. Tapi kini ia mengucapkannya.

Satnight (Saturday night) kali ini kami jalani seperti satnight-satnight sebelumnya. Meskipun kata “untuk terakhirnya aku telat” masih saja melekat dibenakku. Esok Naga akan pergi keluar kota, tetapi ia tak bisa menentukan sampai kapan ia akan disana. Dia hanya menyuruhku untuk sabar menunggu dan berdoa semoga secepatnya ia kembali.

Pagi telah datang, handphone ku bergetar ”1 new message”, sebuh sms masuk dari Naga. “Ay, aku udah mau berangkat nih, doain ya. Mudah2an selamat sampe tujuan ”. Ku balas pesan singkat itu “Amiiinn.. doaku menyertaimu sayaang :* :*  cepat pulaang aayy”.

Hari sudah malam, Naga tak ada mengontakku sejak tadi pagi. Akupun tak berani mengontaknya, takut mengganggu konsentrasinya menyetir. Terduduk aku di tepi ranjang kamarku, ku lihat kesekeliling begitu banyak pajangan foto aku dengan Naga. Beberapa diantaranya tampak sangat unik. Aku sangat suka dengan sebuah foto yang kami ambil di pantai Lombok pada liburan setahun yang lalu. Dengan suasana yang romantis kami berfoto meski ada sebuah tragedi kecil saat pengambilan foto.

Mungkin sekarang waktunya aku tidur, setelah tadi asyik menikmati nostalgia seorang diri. Malam juga semakin larut, jam menunjukkan pukul 23.32. Mataku masih belum bisa terpejam, tiba-tiba pikiranku tertuju pada Naga. Tampaknya aku mulai merindukannya.

Ketika mataku sedikit tertutup handphoneku bergetar dan memaksaku untuk kembali membuka mata. Sebuah sms masuk dari Naga. “Tumben si ay sms malem-malem begini” ucapku sembari membuka pesan itu. Dan saat mulai membaca aku terkejut, dan lagi ada yang berubah dari sms biasanya. Kata-katanya begitu menyentuh. “Cintaku ini hanya tercipta untukmu, rangkaian kata yang kutulis ini ada karenamu. Hanya kamu Feby. Maaf jika selama ini kamu sering bete & marah sama aku. Itu semua semata hanya caraku yang salah dalam menunjukkan betapa aku sayang & cinta sama kamu. I will always love you :*”

Aku tersentak kaget, betapa aneh sikap naga pikirku. Yang ku tahu dia bukanlah tipe lelaki yang pandai menggombal, namun perkataannya kali ini benar-benar menyentuh. Aku membalas sms itu “Gombal ya kamuuu :D ciuumm niiih :* hahaha”. Tak lama datang kembali balasan dari Naga “Tak ada yg perlu di gombalkan ay, it’s true :* you’re my the best  maaf ya kalo aku sering ngecewain kamu ;)”. Dan lagi perkataannya berbeda, aku merasa benar-benar ada yang mengganjal dengan sigap aku menjawab “Yes love :* me too” itu lah pesan terakhir dariku dan Naga tak ada membuat balasan lagi.

***
Nada dering handphone ku sukses membuat ku terbangun dari mimpi indah ku. Dengan nyawa yang belum berkumpul seutuhnya, ku angkat telpon itu tanpa melihat nama penelpon…

“Hallo..”
“Hallo.. Feb, gawat Feb.. Gawaatt !!”
“Ini siapa??” kataku dengan nada bingung.
“Oh My God.. Ini gue, Arlan..!!”
“Ooh.. hehehe maaf Lan.. ada apa sih tengah malem gini nelpon?? Tumben deh..” jawabku santai.
“Barusan gue di telpon pihak rumah sakit, katanya Naga kecelakaan.” Nadanya menekan.
“Hahhh??? Serius Lan?? Ya Allah, terus gimana dong ini sekarang?? Bingung gue, Sumpaah!!” dadaku sesak, mata yang tadi terasa berat saat dibuka sekarang terbelalak lebar.
“Udah-udah.. Lo yang sabar yaa. Gue otw ke rumah lo nih, ntar kita berangkat bareng kesana. Udah yaa lo nggak usah nangis, banyak-banyak doa aja..”
“Tuut… tuuutt..” sambungan telepon terputus.

Kini hatiku terasa tersayat-sayat. Air mataku tak hentinya mengalir. Hingga tak lama Arlan pun tiba. Ia merangkulku hingga ke dalam mobil. Sepertinya ia mengerti bagaimana perasaanku sekarang. Arlan terus berusaha menenangkanku sepanjang perjalanan. Karena takut mengganggu konsentrasinya menyetir maka kukatakan kalau aku baik-baik saja.

Tak lama, kami pun sampai dirumah sakit dimana Naga dirawat. Kulihat orang tua Naga sudah tiba duluan dan tampak mengunggu jawaban dari dokter. Segera aku menyambangi ibunda Naga yang terus menangis, ku coba menenangkan beliau walau sebenarnya aku sendiri belum mampu menenangkan jiwaku.

Dokter masih belum keluar dari ruangannya. Batinku terus menjerit menyerukan nama Naga bersamaan dengan air mata yang terus menggenang di pipiku. Arlan yang sedari tadi menenangkan orang tua Naga dan sesekali melirik kearahku serolah memberi kode supaya aku tenang.

Arlan lah kini yang menjadi penguat kami semua disini, didepan ruang ICU. Mulai kurasakan keterkaitan keanehan tadi dengan kejadian ini. Tapi aku masih tetap berharap Naga bisa kembali pulih.

Selang beberapa waktu kemudian dokter keluar dari ruangannya. Kami semua tak sabar menanti penjelasan dokter, namun ternyata dokter hanya mengambil perwakilan dari kami saja untuk bicara lebih serius di ruangan kerjanya. Aku dan Ayah dar Naga yang diminta untuk mendengar penjelasan dokter.

Dokter mempersilahkan kami duduk tepat di seberangnya. Kami mulai memasang muka serius, dokter pun mulai berbicara…

“Alhamdulillah nyawa Naga masih bisa kita tolong hingga saat ini. Namun terjadi sedikit gangguan di syaraf kaki kanannya, yang membuat sang kaki harus mati rasa atau lumpuh..” dokter menghentikan pembicaraanya.

Tubuhku terasa lemah sesaat setelah mendengar perkataan sang dokter.

“Apa tidak ada cara untuk membuatnya kembali pulih dok? Tolonglah dok, saya tidak mau anak saya satu-satunya menjadi cacat..” pinta Ayah Naga. Ku hanya mengangguk-angguk menyetujui pintanya.

“Maaf Pak, kami tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Kami sudah berusaha sebisa kami, tapi tetap hasilnya seperti ini. Saya harap Bapak dan keluarga dapat menerima semua ini.”

Aku terdiam dalam larutnya kesedihan. Rasanya aku tak mampu lagi menopang tubuhku.

***
Waktu berjalan dengan cepatnya, Naga dengan kondisinya yang sekarang mulai mengutip semangatnya yang sempat gugur. Feby dengan kesetiaan cintanya rela menjadi pendamping hidup Naga hingga akhir hayatnya. Karena itulah janjinya pada dirinya sendiri sejak ia berkomitmen untuk menjalin hubungan yang serius dengan Naga.

Beruntungnya Naga memiliki istri seorang Feby yang tetap ada di sampingnya. Yang dengan ikhlas merawat Naga, karena Feby yakin hanya Naga yang ditakdirkan Tuhan untuk hidup bersamanya.

Lebih Dari Bintang 141011

Alhamdulillah.. akhirnya bisa ngeblog lagiii, hehe.. mau ngucapin beriburibu terimakasih kepada allah swt yang udh ngasih gue nikmat yang luar biasa hingga akhirnya bisa ketemu LYLAAA lagiiii !!!

sebelumnya juga mau ngucapin big thanks to my father, kalo gak ada beliau gak mungkin semuanya terjadi.. big thanks juga buat mas yus dari alfarecords yang udah ngasih kesempatan untuk ketemu Lyla. Big thanks buat mas gembok yang udah mau d repotin, d telponin sanasini.. buat Lyla band thx for the time guys, I believe we can meet together again.

ini bener2 surprise buat saya, bener2 gak nyangka kalo saya yg kepilih buat ketemu eksklusif bareng LYLA. awalnya saya iseng2 kirim email, itung2 buat berbagi cerita aja. eh gak taunya malah email saya kepilih.

waktu itu sore, baru aja pulang sekolah. baru ngelus2 kasur dan tiba2 hape bunyi. bingung ngeliat yg nelpon nomor asing langsung aja gue angkat dan gak taunya itu telpon dari mas yus yang bilang kalo gue kepilih buat ketemu LYLA. langsung aja deh lutut gue lemes banget, untung nggak pingsan yee-_-

berbagai cara gue usahain supaya bisa ikutan dan akhirnya berhasil sampe gue ketemu LYLA di mostfm medan. menuju kesitu juga gak gampang, suer deh. sebelum nyampe tiba-tiba medan hujan sederas-derasnya, dan beruntung hujannya gak tahan lama.

dari mostfm langsung lanjut malemnya ketemu di selecta medan, disitu juga seru bangeeettt. untuk pertama kalinya bisa nonton live perfomance LYLA. yah pokoknya bener2 momen yang tak terlupakan.

lanjut lagi di hari terakhir ketemu di bc lylaku medan. disitu kita gak banyak ngobrol karena emang waktunya mepet banget, gak sempet juga ngucapin salam perpisahan dari hati ke hati *jjaaaahhhh lebay

once more, i want say big big big thanks to mas yus, mas gembok, bang naga, bang dennis, bang fare, bang dharma dan bang amec.. maaf kalo saya merepotkan kalian semuaa... hope we can meet together again, someday ;) miss uuuu all :*

Ketika Semua Berubah

Jam dinding kembali berdentang, kali ini waktu menunjukkan tepat pukul 13.00. Reza sosok yang dari tadi ku tunggu belum juga datang. Hatiku gelisah, ku coba menghubunginya namun tak ada jawaban.
Sudah setengah jam aku menunggunya disini. Pukul 13.30 nanti aku sudah harus tiba di bandara. Ya, aku mau pergi tepatnya pergi keluar negeri. Penyakit yang menyerang ku saat ini yang mengharuskan aku meninggalkan orang-orang yang ku sayang.
Berat untukku meninggalkan mereka, apalagi Reza. Dia adalah sosok yang selalu ada untukku. Dia sahabat terbaikku, kami sering menghabiskan waktu bersama.
Ku rasa Reza tak akan datang menemuiku, ku putuskan untuk meninggalkan tempat ini dan bergegas ke bandara.

***
Ku kemudikan motorku secepat mungkin. Sambil sesekali kupandangi jam di tangan ku. Sesaat ku teringat akan jam ini. Jam ini di berikan oleh Lyla beberapa bulan yang lalu sebelum ia di vonis mengidap penyakit kanker.
Akhirnya aku tiba ditempat dimana aku membuat janji dengan Lyla. Ku tatapkan mataku ke seluruh sudut ruangan itu. Tak terlihat ku sosok Lyla di tempat itu. “Pasti Lyla sudah pergi.. Arrgh, begok banget sih lo Za pake acara telat.” Batinku dalam hati sambil sedikit ku hempaskan jari jemariku kemeja di hadapanku.
Kembali ku kendarai motor ku. Ku gas secepat kilat menuju bandara. “Mudah-mudahan Lyla belum berangkat..” harap ku.

***
“Ayo nak masuk, ntar pesawatnya keburu take off loh.”
Tak ku pedulikan ucapan Ibunda ku, masih saja aku menunggu Reza.
“Sebentar lagi ya Bun, aku masih mau nunggu seseorang.” Jawabku sambil celingak celinguk mencari sosok Reza
“Nunggu siapa lagi sih, ya udah deh ntar kalo udah ketemu buruan masuk yaa..”

***
“Pak, numpang nanya. Penerbagan ke Singapur udah berangkat belom ya??” tanyaku pada seorang security.
“Belom nak, itu masih ada yang menunggu..” jawabnya sambil menunjuk ke arah dimana yang ternyata ada Lyla disitu.
“Lylaa, Lyyll..” sapaku sambil melambaikan tangan kanan ku.
Lyla membalas lambaian tanganku, segera aku berlari menujunya. Dan seketika itu juga ku peluk dia seerat mungkin. Tiba-tiba terngiang di kepalaku akan kata-katanya kemarin.
Operasi yg akan dilakukan nya tak menjamin dia bisa sembuh. 20% kemungkinan operasi ini akan gagal dan artinya Lyla harus pergi selamanya meninggalkanku. Namun itulah resiko yang harus ditanggung. Ku hanya mampu berdoa untuk sahabat yang sangat ku sayangi ini.
Ku rasakan hangatnya pelukan ini. “Ku harap ini bukan pelukan terakhir ya Tuhan” ucap ku dalam hati sambil ku pererat pelukan itu.
Lagi lagi terdengar panggilan untuk para penumpang, dengan berat hati ku lepas pelukan kami. Ternyata air mata Lyla telah membasahi pundakku. Ku rasakan juga kesedihannya. Dengan perasaan penuh ke khawatiran akannya ku coba merelakannya pergi.
“Lyla, doaku selalu menyertaimu teman” gumamku dalam hati.
Seiring dengan kepergiannya, ku langkahkan kakiku menuju luar bandara. Aku pulang dengan perasaan yang kacau balau.

****
Dua bulan sudah Lyla menjalani perawatan intensif di Singapura. Ia begitu merindukan sosok sahabatnya yaitu Reza. Begitu juga dengan Reza dua bulan lamanya ia menjalani hari-harinya dengan kelabu, tanpa sahabat yang sangat ia cintai.
Hari ini hari terakhir ia di rawat, itu artinya besok dia akan kembali ke Indonesia. Selama di Singapur, ia merasa banyak keajaiban yang luar biasa. Sampai-sampai ia tak percaya kalaulah ia masih hidup hingga detik ini.
Lyla dan keluarganya sibuk membereskan barang. Sebelum pulang ia menyempatkan diri untuk berkeliling dan mencari beberapa souvenir untuk kerabat-kerabatnya di Indonesia. Meski ia pergi dengan dituntun kursi roda, itu sama sekali tak mengahalangi niatnya.
Sementara itu di Indonesia, Reza sibuk menyiapkan surprise untuk Lyla. Reza di bantu dengan beberapa teman dekatnya yaitu Ilham, Dicky, Rangga, Morgan, Bisma dan tak lupa juga Rafael kakak dari Lyla membantu membuat surprise untuk adik tercintanya.

***
“Hmm, lama banget sih paginya. Sumpah deh gak sabar mau ketemu Lyla. Lylaa miss you..” ucapku pada diri sendiri.
Malam itu cukup dingin, karena hujan baru saja turun. Rasa rinduku pada Lyla sudah tak dapat di bendung lagi. Ku pandangi foto-foto ku bersama Lyla yang ku pajang di setiap sudut kamarku. Hingga mata ku tertuju pada foto yang diambil kira-kira pada saat usia kami 10tahun.
Masih teringat jelas dalam fikiranku betapa indahnya hari itu. Dimana kami hanya menghabiskan waktu berdua seharian. Sebenarnya kami sering menghabiskan waktu berdua, cuma saja kejadaian waktu itu lebih bermakna.
Konyol memang kelihatannya persahabatan kami. Banyak orang yang tak percaya kalau kami bersahabat. Ya tentu saja banyak orang yang tak percaya, kami sangat amat sering berdua. Jujur saja, aku sebenarnya menyimpan rasa pada Lyla.
Sudah lebih dari dua kali aku mengungkapkan semua ini pada Lyla, namun ia selalu menanggapinya dengan bercanda. Ia menganggap aku tidak serius, ya mungkin karena aku sendiri sering mengatakn I Love you padanya.
Kali ini aku sudah bertekad, besok pada saat memberi surprise aku akan mengatakan segala unek-unek ku ini. Ku harap Lyla mengerti.

****
Pagi pun tiba, pesawat Lyla sudah take off dari setengah jam yang lalu. Reza beserta rombongan sudah berkumpul dirumah Lyla, mempersiapkan semuanya. Rafael pergi kebandara sendiri untuk menjemput adiknya.
Semua persiapan telah selesai di kerjakan, mereka hanya tinggal menunggu kehadiran Lyla. Reza sebagai komandan pada acara itu mengomandoi semua nya dan menyusun strategi membuat Lyla benar-benar kaget dengan semua ini.
Reza baru saja menerima telepon dari Rafael, kakak satu-satunya Lyla itu mengatakan kalau mereka sedang dalam perjalanan kerumah. Tak lama kemudian mereka pun tiba.
Dan “tarrrrraaaaaaaaaaaaa…………… welcome Lyla” mereka semua kompak menyerukan kata –kata itu. Tampak ekspresi kaget, haru, bahagia semuanya bercampur aduk di wajah Lyla. Satu lagi kejutan untuk Lyla yang special dibuat Reza untuknya.
“Lyla.. di sini gue mau ngomong sesuatu ke lo di hadapan mereka semua. Kali ini gue serius, inget serius!” ucap Reza di iringi senyum khas di bibirnya.
“Kita kan udah lamaa bangeet deket, kita juga sahabatan. Nah, selama kita sahabatan itu makin lama gue makin ngerasain hal yang beda. Gue sayang lo, tapi bukan cuma sekedar sayang sebagai sahabat. Begitu juga cinta gue. Gue gak bisa terus-terusan ngebohongi perasaan gue. Hmmm, lo mau gak jadi pacar gue??” ucap Reza panjang lebar.
Di penghujung katanya Reza tertunduk, mungkin ia malu. Apalagi ia mengungkapkan semuanya di depan orang banyak. Termasuk juga orang tua nya dan orang tua Lyla. Lyla hanya mampu menahan bahagianya, kepalanya tertunduk. Mungkin ia sedang memikirkan sebuah jawaban yang pasti.
“Udah lah, terima aja Laaa.. kita semua ngedukung lo dan Reza kok.. ya gak ya gak” celetuk Bisma tanpa ragu.
“Terima Laaa, kakak selalu support kamu kok..” sambung Rafael sambil menyunggingkan sebuah senyum termanis di bibirnya yang super seksi.
“Hmm, jujur ya. Sebenernya aku juga udah lama punya rasa kayak gitu juga ke kamu. Tapi aku masih ragu.” Jawab Lyla dengan sedikit gugup. Mendengar kalimat terakhir yang terlontar dari mulut Lyla, Reza tampak sedikit kecewa.
“Tapi kayaknya sekarang aku udah gak ragu lagi kok, aku mau jadi pacar kamu Jaajaaaa” sambung Lyla lagi dengan wajah super bahagia dan sembari memeluk Reza.
Reza berbalik membalas pelukan itu, tak kalah eratnya. Hingga pelukan itu terlepas karena sindiran dari Ilham dan Rangga “Ehem ehem, udah dong peluk peluk nya.. envy niiih”. Semua tertawa kecuali Morgan. Ia hanya tersenyum penuh kekecewaan.
Morgan sebenarnya juga menyimpan rasa pada Lyla, namun hanya saja keberaniannya belum terkumpul seutuhnya. Hingga akhirnya ia harus mengalah dari Reza.

****
Tiga bulan setelah kejadian itu pada awalnya semua berjalan biasa saja, namun ternyata saat sedang ada kumpul-kumpul tiba-tiba saja Lyla jatuh pingsan. Reza amat khawatir, iya heran. Bukannya Lyla sudah sembuh, kenapa ini terulang, gumam Reza.
Tak henti-hentinya Reza bolak-balik di depan pintu ruangan dimana Lyla dirawat. Dokter sedang memeriksanya. Kini sebuah rahasia telah terungkap. Ternyata selama menjalani perawatan di Singapur Lyla belum sembuh total, karena memang penyakitnya tidak bisa disembuhkan lagi.
Dokter memvonis umur Lyla tidaklah lama lagi. Reza kaget dengan semua ini. ia kecewa pada keluarga Lyla yang tak pernah memberitahunya tentang hal ini.
Reza terpaksa pulang dari rumah sakit, karena banyak tugas menantinya. Pikirannya sangat kacau, ia masih tak bisa terima dengan kenyataan ini. Hingga pada saat ia mengendarai sepeda motornya ia hilang kendali. Dan braaaakkkk….. Reza menabrak sebuah truk yang sedang terparkir.
Pada saat itu juga perasaan yang tidak enak menikam hati Lyla. Terang saja, Reza mengalami luka yang cukup parah. Hatinya remuk karena terhantam sepeda motornya sendiri. Dokter memvonis Reza tak akan bertahan lama jika dalam waktu dua kali 24jam ia tak mendapat donor hati.
Kabar itu pun sampai ketelinga Lyla. Dengan cepat ia menegaskan pada orang tuanya dan dokter “Ayah, Bunda, Lyla ingin mendonorkan hati Lyla. Gak ada yang boleh komen. Lyla rasa ini jauh lebih baik dari pada Lyla harus menunggu. Maafkan Lyla Yah Bun.” Kata-kata itu mebuat Ayah dan Bundanya tersontak kaget.
Operasi pun dilaksanakan sesaat setelah Lyla melihat Reza untuk yang terakhir kalinya. Ia pandangi wajah lelaki yang sangat ia cintai itu dengan seksama. Air mata membanjiri mata Lyla. Dengan lembut ia sentuhkan tanganya di wajah Reza.terucap kata-kata terakhir untuk Reza “I Love you Rezaa, aku sayang kamu siomay..” itulh kalimat terakhir yang terucap di hadapan Reza langsung. Tangis haru dari ibunda Lyla maupun Reza mengalir deras.
Bisma, Rangga, Ilham, Morgan, Dicky dan juga Rafael turut hanyut dalam suasana yang cukup mencekam itu. Bahkan seorang Bisma yang dengan bangganya sering menyebut dirinya bukan anak yang cengeng, menitikan air mata. Ia tak kuasa melihat keadaan kedua sahabatnya ini. Begitu juga Morgan, ia sangat terpukul. Tak jauh berbeda dengan Dicky, ia menangis sembari memeluk sebuah boneka stitch pemberian dari Lyla.
Lyla sudah memasuki ruang operasi, namun sebelum itu ia menitipkan setangkai mawar merah yang disertai puisi karyanya. Ia juga sempat berpesan kepada orang-orang terdekatnya untuk tetap tabah, dan selalu mendukung Reza. Sempat terlontar sebuah senyum untuk orang-orang disekitarnya sebelum ia memasuki ruangan operasi.
Satu jam, dua jam berlalu. Dan pada jam ketiga operasa berhasil dilakukan. Dokter keluar dengan membawa berita yang tak begitu mengagetkan karena Lyla sudah berpesan tadi. Untuk tidak menitikan air mata saat mendengar berita itu.
Namun siapa yang kuasa menahan kesedihan seperti ini. Isak tangis haru mengalir di lorong itu. Semua orang yang berada disitu menitikan air mata, tanpa terkecuali. Dokter tak mau bergerak lambat, dengan cepat dokter melakukan operasi terhadap Reza. Operasi dilakukan sesaat setelah prosesi pemakaman Lyla usai.
Akhirnya Reza berhasil selamat. Saat pertama kali ia mengucapkan kata, kata yang terucap ialah seruan nama Lyla. Ia mencari sosok Lyla di sekelilingnya, tapi tak ditemukannya. Reza amat kaget begitu mendengar hal tersebut. Seketika ia melihat kebahagian perutnya. Ingin rasanya ia mengeluarkan organ itu lagi dan mengembalikannnya pada Lyla. Namun apa lah daya nasi sudah menjadi bubur. Sontak Reza berteriak sekencang-kencangnya menyerukan nama Lyla saat itu juga. “Lyyyllllaaaaaaaaaaaaa……………….”

****
Sebulan setelah kejadian mengharukan yang sangat pilu itu terjadi, Reza mencoba untuk tegar. Satu persatu aktivitasnya mulai ia lakukan kembali. Seminggu sekali ia berziarah kemakam kekasih tersayangnya itu.
Dan setiap kali berziarah Reza selalu membacakan puisi terakhir Lyla. Bait demi bait yang ia baca selalu mendatangkan air mata. Setangkai mawar pun selalu ia bawa stiap kali akan berziarah.
Ketika semua berubah menjadi sesuatu yang tak pernah terbayangkan sebelumnya apalagi sesuatu itu merupakan kesedihan mungkin tak semua orang mampu menerima kenyataan tersebut. Namun Reza termasuk sosok yang tegar, ia tetap mampu berdiri walau sekalipun ia harus kehilangan seseorang terkasihnya.

Sweet Moment :*

oke, Finally I'm back guys !! yeaah hahahaha :D

Kali ini gw bakalan berbagi pengalaman yang gw alami pada tanggal 18062011. menurut gw itu hari terkeren yang pernah gw jalani. untuk pertama kalinya gw ketemu IDOLA gw yang udah gw tunggu2 selama 3tahun lamanya huhu :')

Lyla yeeaahh Lyla mereka adalah idola gw tercinta, gw bangga jadi fans mereka :D
Perjuangan gw berawal saat gw iseng2 ngecek jadwal manggungnya Lyla band. Tertera disana tepat pada tgl 18-06-2011 mereka bakalan ngisi sebauah acara di Medan. dengan secepat kilat gw coba nyari tau lagi tentang kepastian jadwal itu. dan selidik punya selidik kebenaran akan jadwal itu pun terbongkaarr !!! dan sudah pasti mereka bakalan ke Medan !! yeeaahh !! hehehe

hati gw resah gelisah gundah gulana menanti hari itu dateng, dan setelah melewati hari yg cukup panjang.. dan taaarrrraaaa!!! tibalah tgl 18-06-2011.. gw udah heboh gak menentu dari pagi, udah terlalu byk khayalan di otak gw yang muter2 gak jelas dari tadi..

Oke, setelah 4jam di atas kereta api akhirnya gw tiba di Medan, muka gw udah cerah2 gak jelas nih ngebayangin gimana jadinya kalo gw ketemu sama ank2 Lyla :D

sekitar jam 2 an gw janjian ketemu sama Bella temen gw di MCD merdekawalk. dari situ kita berangkat ke Brimob tempat acara berlangsung. sekitar jam setengah3an kita nyampe disana. kondisi brimob udah mulai rame, tapi cuaca kurang mendukung rada2 mendung gitu. karena kita bareng Mama nya Bella jadi kita di awasin terus, Mama Bella nih udah kagak sabar dan khawatir bgt kalo anknya kenapa2 saat konser berlangsung. karena kahawatir, akhirnya si tante nanya ke EO acara itu di mana tempat nginep para artis. Oya, lupa gw, pas lagi di Brimob gw sama Bella juga janjian ketemu sama kak Widia. dan jadilah kita betiga kehotel dimana para artis nginep.

Jalanan sekitar Brimob macet book ! :D yang ada kita di dalem mobil udah kagak sabaran deh. sebenernya tujuan kita betiga itu beda. kalo gw pengen ketemu Lyla lain halnya dengan Bella & kak Widia mereka pengen ketemu Sm*sH. dan hingga pada akhirnya kita tiba di hotel !! kite sebut aje hotel GPH.

Kalo gak salah kita sampe di GPH sekitar jam3 an gitu, pas kita sampe kondisi GPH biasa2 aje. di GPH kita buat janji sama kak Puput. tapi pas kita lagi di lobby, gw ketemu seseorang yg kayaknya gw kenal. dan bener aja, orang itu ternyata kak Vira. kak Vira merupakan korwil LyMed, karena gw udah yakin bgt kalo itu kak Vira langsung aja deh kita nyamperin. trus gw tanya ke kak Vira "Kak, Lyla nya mana ya??" trus si kakak ngejawab "Di atas lagi istirahat".

Gak lama kita di lobby akhirnya kak Puput (emang kita dari tadi nungguin kak Puput), si kakak ngajak kita kekamarnya di lantai 4 kalo gak salah. pas kita mau masuk lift gw kaget se kagetnya, orang yg keluar dari lif adalaaahh.. eeng iiing eeng "kak boooiiiyy" :D

awalnya gw gak yakin itu kak boiy, makanya gw kagak nyapa dia. gw baru sadar kalo itu kak boiy setelah gw masuk ke lift.. Aaahh, gw cuma bisa nyesel di dalem lift. kita udah sampe di lantai 4, begitu keluar lift kita di kejutkan oleh adanya anak2 GAC.. kita sih gak histeris, soalnya gak ada yg fanatik hehe :D tapi gw kasian sama Bella. pan si bella ngomong begini "Gamal, boleh foto gak?" dan di jawab ntah sama sape, mungkin managernya kali yak "Maaf ya Gamalnya lagi buru2" haha gw cuma senyum kecut aje ngeliatnya.

setelah kita naik keatas & kekamarnya kak Puput akhirnya kita memutuskan buat turun, balik lagi ke lobby. suasana lobby GPH emang beneran sepi, cuma ada segerombol anak2 sama emaknye yang nungguin SmasH keluar hotel. secara gw lasaknya minta ampun, secara gak sengaja gw ngeliat kearah luar daaannn ternyataaaa ada kak difiin (drummer pengganti amec Lyla/ drummer Alaskha)seketika itu juga gw ngajak kak Widia & Bella keluar buat minta foto. awalnya kita ragu karena kak Difin lagi ngobrol2 sama omnya, tapi apalahdaya nafsu tak dapat dibendung lagi book ;p

Akhirnyaa kesampean juga foto bareng kak Difin, sumpaahh yaaa kak Difin itu aslinyaa guuuaaannteeeengg tenaaann :D Bella & kak Widia yg awalnya gak kenal Difin aja langsung jatuh cinta pas liatnyaa, dan satu lagii bg Difiin ituu lelakii yg baik hati, ramah, tidak sombong, rajin menabung *loohh hahah :D

saat kita sedang terpesona oleh ketampanan bg Difin, terdengar suara2 berisik dari lobby hotel dan ternyata penyebab kebisingannya adalaaah NAGA LYLA & DENNIS LYLA.. secepat kilat kita betiga masuk kedalem dan foto bareng.. ya ampuunn bg deenn bg nagaa gantengnya ya Allah sumpaaahh :D

pas diluar hotel, itulah momen termanis yg pernah gw rasa. gw foto bareng bg NAGA terus secara reflek si abg ngerangkul gw, gw nya sih langsung speechless aja :D terus juga pas gw minta tanda tangan dan gw bilang kalo gw dateng jauh2 dari Kisaran cuma buat ketemu dia langsung ngebilang "Waahh hebaat.. mantaapp" dan dia ngangkat tangan kanannya keatas tadinya gw bingung mw ngapain si abang, eh ternyata si abang ngajakin tos hahahaha ya langsung aja gw sambut tuh tangan daan *plookk ya kira2 kayak gitudeh suara tos nyaa :D

terus jga gw foto2 bareng bg den, sumpa deh bg den kayak patung pajangan2 yg sering ada di mall2 gitu hahaha trus ada satu kejadian bareng bg den yg gak mungkin gw lupain. jadi kan bg den tuh udh masuk ke bus duluan, gw nya lupa buat minta tanda tangan ya udah deh gw ketok aja tuh kaca bus dan pas si abang ngebukain gak bisa2 sampe tangannya bg den sakit :( kita nyoba kaca yg lain juga gitu :( huhuhu bg den maafin yaakk :'(


gak lama bg Fare & bg Dharma muncul, tapi gak bisa ngapa2in cuma bisa ngeliatin aja soalnya mereka buruburu :'(


cukup sekian dulu yaakk pegel nih tangann :D ntar part II segera gw post :D
Diberdayakan oleh Blogger.