Untukmu yang Terpendam


Inikah rasanya ‘jatuh’ cinta? ‘jatuh’ cinta sendirian?

Perih…
Sesak…
Lelah…

Lelah rasanya terus begini
Ingin kubuang semua perasaan ini

Sempat berfikir kalau Tuhan tak adil
Untuk apa Ia ciptakan rasa ini jika tak berbalas??
Untuk apa mencinta bila sendiri??
Untuk apa…

Dada ini tak tahan lagi menampung perih
Mata ini tak sanggup lagi membendung tangis
Semuanya pecah… Semuanya tumpah…

Lelah bibir ini menyunggingkan senyum palsu
Lelah paras ini menyembunyikan suka
Lelah… Terlalu lelah… Begitu lelah…

Harapanku runtuh sudah
Perasaanku remuk sudah
Ntah untuk apa kau ciptakan tawa diantara kita
Ntah untuk apa kau beri senyum itu
Jika akhirnya kamu bersamanya

Aku, aku yang lebih dulu jatuh cinta padamu… Bukan dia…
Aku, aku yang punya rasa cinta lebih besar untukmu… Bukan dia…
Aku! Iya, aku…
Aku yang akhirnya memutuskan untuk mengalah
Memutuskan untuk tetap memendam
Berharap keajaiban Tuhan yang ntah kapan datang

Tak ingin menyalahkan siapapun, apapun
Tak juga kau, tak juga waktu
Ini sudah garisan hidup yang tak mungkin lagi terelak

Aku masih disini, tertunduk lemah disudut hati…
Sendiri, menahan perih, mengobati luka dengan  semampuku…
Diberdayakan oleh Blogger.